Selasa, 23 April 2013

Ada Apa dengan Pintu?

Satu minggu setelah memutuskan untuk move on.

Haah.. Masalah hati ga ada kelarnya..
Kalo dipikir-pikir, hari ini saya menolak orang secara tersirat.

Beberapa hari yang lalu, teman SD saya open chat sama saya. Intinya mau minta nomorku, soalnya ada teman kami yang suka sama saya.

Sebenarnya sih kalo tanpa embel-embel "mau pdkt", saya santai-santai saja. Nah, masalahnya ini pake embel-embel itu.. ( ˘̶́⌣˘̶̀)

Terus, karena belum siap, akhirnya saya bilang "tapi cuma temanan ya.."
Saya ambil langkah hati-hati, supaya terhindar dari malapetaka PHP.
Betulan, niat saya baik.

Nah, kejadian itu saya ceritakan sama kakak dan teman saya. Dan mereka menjawab : itu tindakan yang salah. Intinya begitulah.

Salah? Ya. Mungkin memang.
Saya salah karena bersikap terlalu kaku dan seolah-olah tidak mau membuka hati.
Tapi sungguh saya hanya tidak mau menyakiti diri sendiri dan orang lain (yang mau pdkt)

Masih berkutat dengan gelisah, hari ini saya di BBM sama si cowok. Atau anggap saja namanya AF.
Karena merasa bersalah (sudah menolak duluan), dan juga terdesak tuduhan kakak dan temanku, akhirnya saya meladeni BBM AF.
Lagi pula saya tidak enak, bagaimanapun dia itu teman SD saya.

Awalnya BBM AF berbaca bersemangat. Tapi mind set saya sudah teracuni pemikiran "ah, palingan modus pdkt". Akhirnya saya hanya menjawab seadanya. Dan akhirnya dia (sepertinya) mundur.

...

Oke. Izinkan saya kembali merasa bersalah.
Izinkan saya membenarkan tuduhan kakak dan temanku.
Karena tuduhan itu benar, maka izinkahlah.

Lagipula saya sedang mempertimbangkan seorang yang datang lebih duluan.
Itupun masih menyesakkan.

Haah.. Saya benar-benar picik! Saya benci ini!

...
...

Maaf, ruangan ini masih belum rapi.
Tidak sepantasnya tamu melihat ruangan yang tidak rapi ini.
Biar saya bereskan, setelah itu silahkan ketuk kembali pintunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar