Kamu dan aku.
Kamu kamu kamu. Kamu yang selalu terbayang di kepalaku. Kamu lagi apa? Kamu lagi di mana? Sehat nggak? Gimana kuliahnya? Sudah makan? Kalo sholat?.. Semua.. tentang kamu.
Aku selalu menjaga hatiku, menyebut namamu dalam doa ku, bersabar menunggu kabarmu.. Apakah kamu juga melakukannya?
Aku hanya bisa menghitung waktu, dan berharap bisa hadir di mimpimu, menjadi wanita yang memelukmu, sebagai tempat bersandar bagimu, disaat kau merasa segalanya begitu sulit. Tapi, apakah kau akan memilih aku?
Kau, di mana kamu? Apakah hatimu masih tetap untukku? Ataukah memang tidak pernah untukku? Di mana sebenarnya hatimu? Setiap kau mengucapkan kata sayang, dalam hati aku bertanya apakah benar aku yang ada di benakmu?
Aku ragu padamu. Maaf. Maaf. Maaf. Maaf aku telah menyambut pernyataanmu, sedangkan aku yakin, hatimu masih untuk bayangannya. Maaf karena aku tak seperti dia, aku hanya tak ingin menipumu. Maaf karena aku membuatmu semakin sesak dengan perhatianku yang tidak kau butuhkan.
Memilikimu seperti mimpi yang terasa nyata bagiku. Terima kasih karena kau telah memberikan kesempatan itu. Meskipun itu hanya kebohongan dan akhirnya aku terjatuh bersama asa terhadapmu.
Sekarang, aku hanya butuh kejelasan. Aku yakin, lari bukan jalanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar